Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden di Gedung Agung Yogya


KONFERENSI PERS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DI GEDUNG AGUNGYOGYAKARTA
TANGGAL 25 MEI 2012



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudara, para wartawan dan insan pers yang saya cintai,

Saya ingin memberikan penjelasan kepada Saudara, menyangkut kegiatan utama dalam kunjungan saya beserta rombongan ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah selama dua hari ini.

Ada empat kegiatan utama yang kami lakukan, pertama adalah melaksanakan rapat koordinasi antara unsur pemerintah pusat dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Gubernur Jawa Tengah, tentang sinergi dan kerja sama antara pusat dengan daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan dalam upaya pengurangan kemiskinan.

Kegiatan yang kedua, yang baru saja selesai, adalah pertemuan lanjutan untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan secara bersama untuk mengembangkan transportasi yang hemat energi dan ramah lingkungan itu berjalan dengan baik dan dengan progress atau kemajuan yang nyata.

Kegiatan ketiga, di kantor gedung negara ini juga, saya menerima kunjungan dari pimpinan BP atau British Petroleum Company, menyangkut kerja sama Indonesia dengan BP di bidang energi, baik di masa yang lalu, sekarang, dan ke depan.

Sedangkan kegiatan yang keempat, besok, memenuhi undangan Gubernur Jawa Tengah, saya akan ikut dalam kegiatan International Hash yang akan dilaksanakan di kawasan Borobudur guna meningkatkan dunia kepariwisataan di negeri kita.

Saya ingin mengelaborasi satu demi satu secara singkat apa yang menjadi kegiatan kami hari ini.

Pertama-tama, dalam rapat menyangkut upaya peningkatan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan, saya telah mendapatkan laporan dan presentasi dari  kedua gubernur dengan staf, yaitu Gubernur DIY dan Gubernur Jawa Tengah, tentang apa saja yang dilakukan di kedua provinsi itu untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan. Saya mencermati apa yang dilaporkan tadi dan saya melihat progress, melihat kemajuan upaya pengurangan kemiskinan dan sekaligus upaya peningkatan ketahanan pangan.

Saya juga mengerti ada sejumlah tantangan, yang tantangan itu nampaknya juga terus diatasi oleh kedua provinsi ini, baik DIY maupun Jawa Tengah. Meskipun dari pihak kami, dari pemerintah pusat, juga akan ikut membantu mengatasi masalah-masalah itu manakala memang tidak mampu diatasi oleh daerah. Dan tentu ini kewajiban pusat dalam bentuk kebijakan, dalam bentuk fiscal incentives, bantuan pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.

Tentu saja saya senang dengan progress itu, dan saya meminta kedua pemerintah daerah tersebut untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan, ditingkatkan lagi. Sebagai contoh, menyangkut ketahanan pangan, meskipun Jawa Tengah memiliki ketahanan pangan yang tinggi, berbeda dengan Yogyakarta, memang lebih luas wilayahnya, areal pertaniannya juga lebih luas dibandingkan dengan Yogyakarta, tentunya logis kalau Jawa Tengah bisa menyumbang ketahanan pangan secara nasional. Yang saya sampaikan tadi, terus tingkatkan kontribusi Jawa Tengah, misalnya untuk meningkatkan ketahanan pangan secara nasional, utamanya padi, kemudian daging sapi, dan kedelai, jagung, kemudian gula, di samping yang lain-lain.

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki usia harapan hidup yang tinggi, dan sesungguhnya juga memiliki performance yang baik, meskipun angka kemiskinan relatif lebih tinggi dibandingkan angka nasional, tetapi saya juga tahu upaya yang dilakukan secara terus-menerus. Itu kegiatan utama yang pertama.

Yang kedua, Saudara-saudara, baru saja saya melaksanakan pertemuan dengan para rektor perguruan tinggi dengan staf dan para ahli di perguruan tingginya masing-masing, dengan jajaran BUMN, dan ada lima putra bangsa yang selama ini mengembangkan electric car, transportasi elektrik, di beberapa negara dan ingin menyumbangkan apa yang dia miliki untuk negeri kita, dan tentunya dengan para Menteri.

Ini pertemuan kedua setelah tanggal 19 Maret mereka saya undang ke Jakarta untuk bersama-sama membangun tekad agar negara kita ini menghadirkan transportasi yang hemat energi dan kemudian ramah lingkungan. Solusinya dua, yang dikenal oleh dunia sekarang ini, yaitu mengembangkan kendaraan yang sangat hemat bahan bakar minyak, tetapi sekaligus bisa menggunakan listrik, yaitu sistem hibrid, hybrid system, yang sudah mulai dikenalkan di Indonesia, dan saya ingin ini secara bertahap bisa menggantikan kendaraan yang sepenuhnya menggunakan BBM.

Saudara tahu, subsidi BBM sangat tinggi, volume penggunaan BBM juga sangat tinggi, dan membebani anggaran negara dan juga mencemari lingkungan kita. Dengan sistem hybrid jauh lebih hemat karena kendaraan itu sekaligus menggunakan BBM dan juga listrik, yang tanpa di-charge, itu ada mekanisme yang saling mengisi.

Kemudian yang kedua, memang sepenuhnya nantinya tidak menggunakan BBM, yaitu electric carelectric transportation, yang hari ini kita bahas. Saya senang di perguruan tinggi, di LIPI, di BPPT, di Pindad dan juga BUMN juga terus dikembangkan. Saya juga senang ada kehadiran lima ahli kita, putra-putra bangsa yang relatif muda, juga akan ikut mengembangkan teknologi dan industri di negeri kita.

Saya senang karena ada timeline, ada roadmap yang akan kita tempuh, tentu saja research and development and innovation untuk menghadirkan mobil listrik, motor listrik, transportasi listrik, itu memerlukan konsentrasi dan pekerjaan yang sungguh-sungguh padat teknologi. Kemudian yang kedua adalah urusan regulasi, urusanpolicy, yang itu menjadi domain dan kewajiban pemerintah yang juga akan kita lakukan. Sedangkan yang ketiga, manakala hasil penelitian dan pengembangan itu harus masuk ke wilayah industri, wilayah bisnis, digunakan oleh masyarakat luas, tentu ada sisi investasi, ada sisi dunia usaha.

Semua itulah yang akan lebih kita kolaborasikan, dengan demikianprogress-nya nyata, konsepnya jelas, roadmap-nya ada, dengan demikian dalam waktu yang tidak terlalu lama negara kita juga bisa tidak sepenuhnya menggunakan kendaraan yang hanya menggunakan BBM tetapi juga paduan BBM dengan listrik dan sebagian listrik, nantinya lebih banyak listrik.

Apa yang kita lihat tadi, yang Saudara saksikan, itu adalah bentuk yang sederhana, itu bisa digunakan angkutan dalam kampus, di tempat-tempat olah raga, di instansi atau komunitas yang tidak terlalu luas, tanpa polusi, tanpa BBM sama sekali, dan itu sepenuhnya menggunakan listrik. Dari model yang sederhana itu, yang digunakan untuk kepentingan khusus, kita akan menuju kepada kendaraan, pada transportasi, baik itu untuk penumpang biasa, kapasitas empat orang, maupun untuk angkutan publik dengan kapasitas yang lebih besar lagi.

Tentu banyak yang masih harus kita jaga kerahasiannya, karena kompetisi seperti ini amat tinggi, banyak negara lain juga yang mengembangkan, kita melindungi, we have to protect agar pengembang ataupun para inovator itu sampai pada saatnya nanti secara sah masuk ke industri dan dunia bisnis kita. Itu yang kedua Saudara-saudara.

Sedangkan yang ketiga, tadi pagi sebagaimana saya sampaikan, saya menerima kunjungan pimpinan BP, ada good news, Saudara tahu bahwa dengan perkembangan ekonomi negara kita, di kala dunia mengalami krisis sekalipun, sekitar 6,5%, maka terjadi peningkatan kebutuhan yang luar biasa pada energi, termasuk gas. Nah, gas ini, meskipun ada beberapa tempat eksplorasi dan produksi dan telah berfungsi, tetapi ternyata dikaitkan dengan kebutuhan domestik yang meningkat sangat tajam, tentu tidak cukup kalau tidak ada penataan-penataan baru. Sebagaimana Saudara ketahui, ada kontrak-kontrak di waktu yang lalu, karena dulu kebutuhan gas di negeri kita tidak terlalu besar, maka ada perjanjian jual-beli, dari Indonesia dijual ke negara lain dan kontraknya sudah puluhan tahun yang lalu.

Menyadari tuntutan ekonomi kita sekarang ini, maka pemerintah sesungguhnya beberapa saat yang lalu, sekarang, terus melaksanakan negosiasi, pembicaraan kembali, agar gas yang diproduksi di bumi Indonesia ini, tentunya, tidak tepat dan tidak adil kalau semuanya harus dijual di luar negeri. Tetapi, tentu tidak semudah itu untuk bernegosiasi karena secara internasional semua negara harus menghormati kontrak. Saya menghormati kontrak, tetapi saya juga mengajak para investor, para pemimpin bisnis yang beroperasi di Indonesia ini untuk memahami situasi di Indonesia sekarang ini. Kalau kontraknya ternyata tidak tepat dan dirasakan kurang adil sekarang ini, mengapa dengan niat yang baik untuk kita perbaiki ataupun perbaharui. Itulah jiwa dari apa yang kita lakukan.

Khusus berkaitan dengan perlunya meningkatkan supply gas di dalam negeri kita, maka tadi saya berbicara dengan pimpinan BP khususnya, yang sekarang sedang mengerjakan proyek di Tangguh. Saudara tahu, Tangguh itu kontraknya sudah sekian tahun yang lalu dan kontrak itu saya nilai banyak yang harus kita perbaiki agar lebih adil, lebih seimbang, dan membawa manfaat kepada ekonomi kita.

Saya katakan ada good news, yang pertama, kalau semula konsepnya atau bisnisnya gas itu akan dijual di luar negeri, maka disepakati akan ada yang dialirkan ke dalam negeri berjumlah 230 jutacubic feet per day dan tentu akan sangat bermanfaat bagi pengembangan industri kita. Itu yang pertama.

Yang kedua, ada juga sebetulnya rencana untuk pengapalan gas itu ke buyer, pembeli negara lain, dalam jumlah yang besar, misalkan 60 kapal/pengapalan, ternyata tidak sebanyak itu dan sekitar 56 kapal akan bisa digunakan untuk kepentigan kita. Itu salah satu hasil dari pembicaraan tadi yang sebelumnya dibicarakan dengan menteri terkait.

Kemudian yang ketiga, BP juga, di Papua, akan menambah lagi trainuntuk produksi gasnya itu dengan investasi sebesar 11 milyar dollar AS, sekitar Rp.100 triliun. Tentu ini suatu investasi yang besar dan akan menggerakkan perekonomian lokal dan perekonomian nasional. Tetapi yang menggembirakan bahwa dari produksi itu, 40% akan dialirkan dan akan digunakan oleh industri dalam negeri yang dulu, terus terang, tidak terpikirkan untuk seperti itu.

Yang keempat, BP juga akan mengalirkan listriknya untuk masyarakat Bintuni yang dekat dengan lokasi itu, sekarang diperlukan 4 Megawatt, tetapi bisa ditingkatkan akan menjadi 75 Megawatt, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat lokal di situ.

Yang lain, Saudara tahu bahwa kita punya sumber energi terbarukan, sumber energi yang ramah lingkungan, yaitu panas bumi ataugeothermal. Terus terang, meskipun kita punya deposit yang paling tinggi di dunia, tetapi baru sedikit yang digunakan karena memang ada tantangan-tantangan, tidak mudah investasi datang ke situ, harganya dibandingkan dengan minyak yang kita berikan subsidi ternyata tidak kompetitif, tetapi BP dengan pembicaraan tadi sanggup juga untuk ikut mengembangkan geothermal yang ada di Indonesia, dengan demikian menambah lagi daya listrik yang kita miliki.

Dan yang terakhir, Saudara tahu bahwa kita punya banyak batubara, tetapi batubara itu mestilah kita gunakan untuk kepentigan yang lebih luas, downstream industries, teknologi yang ramah lingkungan, dan BP, sebagaimana yang dijanjikan dahulu, telah mulai memproduksi CBM (Coal Bed Methane) yang tentunya membawa manfaat yang riil.

Itulah kegiatan hari ini Saudara-saudara, dan besok pagi kami akan mengikuti kegiatan International Hash di kawasan Borobudur dengan para peserta dari 40 negara, kalau tidak salah yang saya dengar tadi, dan tentunya mudah-mudahan itu meningkatkan dunia kepariwisataan di Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta.

Itulah Saudara-saudara yang perlu saya sampaikan pada kesepatan ini, terima kasih, sampai besok, terima kasih atas perhatiannya.

Selesai.

Tidak ada komentar: