“Peran kami [dalam proyek mobil listrik] untuk pengembangan dan penelitian. Untuk itu, kami melibatkan PT DI dalam proyek ini,” katanya. Muhammad Nuh menuturkan keterlibatan PT DI dalam proyek ini untuk penyediaan tempat bagi pengembangan teknologi mobil listrik. “Bisa saja produksinya berlangsung di PT DI,” katanya. Menurut dia, mobil listrik yang dikembangkan saat ini teknologi mesinnya masih memakai sistem baterai. Ke depan, tidak menutup kemungkinan akan menggunakansolar cell.
Saat ini, ujarnya, pemerintah terus mempersiapkan proyek mobil listrik mulai dari sistem permesinan, penyediaan infrastruktur, termasuk regulasinya. “Seperti, soal STNK untuk mobil tersebut. Lalu, pengisian atau tempat chargelistrik secara gratis,” katanya.
City Car
Menyoal prototype mobil listrik sendiri, Nuh mengakui pihaknya belum menentukan jenisnya apakah city car, penumpang umum, atau angkutan barang. “Itu masih belum kami tentukan. Tapi, apabila melihat pemakaian dana subsidi yang banyak, sepertinya, prototype akan dikembangkan dengan jenis city car dan penumpang umum,” katanya.
Menyoal prototype mobil listrik sendiri, Nuh mengakui pihaknya belum menentukan jenisnya apakah city car, penumpang umum, atau angkutan barang. “Itu masih belum kami tentukan. Tapi, apabila melihat pemakaian dana subsidi yang banyak, sepertinya, prototype akan dikembangkan dengan jenis city car dan penumpang umum,” katanya.
Dia berpendapat mobil listrik jenis city car produk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bisa dijadikan acuan. Jika peluncuran prototype ini bisa sesuai target dan rencana pada 2013, diharapkan mobil listrik nasional siap produksi massal pada 2014. “Apabila sifatnya mass product, terbuka opsi bagi pihak mana pun untuk menggarapnya,” katanya.
Nuh juga mengharapkan ada industri otomotif nasional yang terlibat. Namun, hal ini agak berat karena sampai saat ini industri otomotif di Tanah Air mayoritas perusahaan asing.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan untuk mendukung proyek mobil listrik pihaknya menghibahkan 4 unit mobil city car bernama Gang Car produksi 2003 kepada Kemendikbud. Mobil produksi PT DI itu yang awalnya menggunakan mesin berbahan bakar minyak dan berkapasitas mesin 250 cc tersebut, dalam waktu dekat segera berubah menjadi mobil listrik. “Kami serahkan mobil ini diteliti dan dikembangkan lebih lanjut,” katanya.
Dia menyampaikan PT DI terlibat dalam kerjasama ini dengan menyediakan lokasi dan tempat bagi pengembangan program mobil listrik tersebut. Untuk proses pembuatan sendiri, pihaknya akan membentuk tim khusus. PT DI sendiri dalam pembuatan mobil itu, mengadopsi teknologi pesawat terbang. “Badan mobil berbahan fibreglass spesial. Meski bobotnya ringan, bahan itu kuat,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar