Selasa, 14 Agustus 2012

Mobil Listrik Saingan Ahmadi


Setelah dihebohkan oleh mobil listrik buatan anak negeri Dasep Ahmadi, masyarakat mungkin terkejut dengan adanya mobil listrik tersebut di Indonesia. Padahal, mobil listrik yang hadir pertama kali di Indonesia bukan hanya Ahmadi.
Tahun 2007 lalu, dua unit mobil listrik didatangkan langsung dari Jepang untuk dipamerkan di Indonesia. Mobil mungil dengan merk Mitsubishi seri i MiEV tersebut sudah mejeng di show room PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai distribusi resmi Mitsubishi di Indonesia.
"Kami sebenarnya sudah mendatangkan mobil listrik ini sejak tahun 2007. Ada dua unit untuk kalangan internal. Sebatas sosialisasi," ujar Jerry Amran, humas PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors kepada merdeka.com, Senin (30/7).
Mobil yang mempunyai kapasitas 220 volt ini harus diisi baterai dari 7 hingga 8 jam nonstop. "Ini memang didesain untuk di charge malam hari dan digunakan untuk aktivitas pada pagi hingga malam harinya lagi," ujar dia. Namun, jika memang diperlukan, pengisian baterai di pusat pengisian baterai atau seperti SPBU, dalam 30 menit sudah bisa mengisi 80 persen kapasitas.
Selain itu, mobil ini juga bisa dikebut hingga 140 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 150 kilo meter. "Di tanjakan juga tidak masalah," imbuh dia.
Jerry juga mengatakan bahwa mobil listrik ini adalah satu-satunya yang telah diakui oleh samsat Jakarta dan sudah berpelat hitam. "Kami memasang pelat hitam ini pada tahun 2010. Kami apresiasi pihak kepolisian yang telah mengakui kategori bahan bakar mobil ini adalah listrik," imbuh dia.
Mobil tersebut, kata Jerry, dibandrol dengan harga JPY 4 juta (Rp 482 juta) di Jepang. Namun, karena pemerintah Jepang memberikan subsidi untuk mobil listrik sebesar JPY 1 juta dan dari pemerintah daerah sebesar JPY 500.000, maka mobil ini dijual dengan bandrol JPY 2,5 juta (Rp 301 juta) saja.
"Tapi itu saya bicara di Jepang," kata dia. Sementara pada situs Mitsubishi, perusahaan tersebut menjual mobil listrik tersebut dengan harga USD 21.625 (Rp 204 juta) di Amerika Serikat.
Jerry mengaku, pihaknya saat ini tengah menunggu kebijakan pemerintah untuk pengembangan mobil listrik tersebut. "Kami harap pemerintah memberikan keringanan-keringanan yang membuat mobil ini bisa dijual di Indonesia. Karena lambat laun mobil berbahan bakar BBM akan ditinggalkan karena membuat polusi," kata dia.
Agustus nanti, kata dia, pemerintah diperkirakan akan mengumumkan insentif yang akan diberikan untuk pengembangan mobil listrik. "Sebenarnya dari dulu mobil listrik ini sudah ditunjukkan kepada Presiden SBY dan Kementerian Perindustrian. Namun belum juga ada kemajuan dari sisi kebijakan," kata dia.
Debut mobil listrik kembali digaungkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan mobil anak negeri, Ahmadi. Meskipun sudah bisa digunakan untuk transportasi, namun masih terdapat beberapa kekurangan pada mobil tersebut. Pada percobaan perdana, Ahmadi sempat mogok karena indikator baterai masih belum bekerja. Di sisi lain, mobil tersebut masih belum dilengkapi dengan pendingin ruangan. [rin]

Tidak ada komentar: